Rabu, 30 Desember 2009

Global Warming

Global Warming

Pemanasan global bisa diartikan sebagai menghangatnya permukaan Bumi selama beberapa kurun waktu. Ini adalah gejala alam yang normal sebenarnya. Kalau tidak mendapat pemanasan maka suhu di Bumi bisa menjadi dingin membeku seperti pada jaman es yang pernah terjadi 15.000 tahun lalu. Pemanasan pada permukaan Bumi dikenal dengan istilah 'Efek Rumah Kaca' atau Greenhouse Effect. Proses ini berawal dari sinar Matahari yang menembus lapisan udara (atmosfer) dan memanasi permukaan Bumi. Permukaan Bumi yang menjadi panas menghangatkan udara yang berada tepat di atasnya. Karena menjadi ringan, udara panas tersebut naik dan posisinya digantikan oleh udara sejuk.
Sebagian dari udara panas yang naik ke atas ditahan dan dipantulkan kembali ke permukaan oleh lapisan gas di atmosfer Bumi yang terdiri dari Karbon Dioksida, Metan dan Natrium Oksida. Udara panas yang dipantulkan tersebut berfungsi untuk menjaga temperatur Bumi supaya tidak menjadi beku. Proses pemantulan udara panas untuk menghangatkan Bumi inilah yang disebut dengan efek rumah kaca.
Tapi proses alam yang normal tersebut menjadi tidak sehat sejak manusia memasuki proses industri. Pada masa ini manusia mulai melakukan pembakaran batu bara, minyak dan gas bumi untuk menghasilkan bahan bakar dan listrik. Proses pembakaran energi dari Bumi ini ternyata menghasilkan gas buangan yang berupa karbon dioksida. Otomatis, kadar lapisan gas rumah kaca yang menahan dan memantulkan kembali udara panas ke Bumi menjadi semakin banyak.
Kalau Bumi terus menerus terkena pemanasan ini, bahaya besar lainnya akan muncul, atau bahkan sudah terjadi dan sedang kita rasakan saat ini. Efek pertama yang terjadi adalah tingginya temperatur udara. Masyarakat di Eropa Barat pada bulan-bulan kemarin sudah merasakan bagaimana tersiksanya hidup ketika suhu menjadi luar biasa panas. Jumlah korban yang meninggal akibat 'kepanasan' mencapai ratusan, belum terhitung yang harus mengalami rawat inap karena dehidrasi. Sungguh bukan masalah yang sepele.
Temperatur yang terus meningkat dapat melelehkan banyak salju di kedua kutub bumi dan gunung-gunung tertinggi dunia. Para ahli lingkungan sudah membuat laporan baru kalau saat ini salju dunia secara keseluruhan sudah berkurang 10%. Hasilnya adalah volume air yang mengalir ke lautan akan semakin tinggi yang otomatis menaikkan permukaan laut.
Pemanasan global, suhu udara meningkat, melelehnya salju dunia, serta naiknya permukaan laut pada akhirnya dapat menyebabkan perubahan iklim. Kita sekarang merasakan datangnya musim kemarau yang lebih lama dari seharusnya. Akibatnya air tanah menjadi langka karena belum mendapat pasokan baru dari hujan.
Jadi pemanasan global yang terjadi karena perbuatan manusia memang memiliki efek negatif yang tidak bisa dipandang sepele. Dan kita pun, suka tidak suka, tercatat sebagai salah satu pelakunya. Cobalah mulai sekarang kita ubah kebiasaan yang bisa mengurangi kadar gas karbon dioksida supaya tidak melebihi ambang batas. Caranya? Cukup memakai listrik seperlunya, memilih alat rumah tangga atau elektronik yang hemat energi, dan kalau bisa menanam pohon untuk menyerap gas karbon dioksida yang ada di udara.

Selasa, 29 Desember 2009

strategi para vendor Hp baru dalam menghadapi persaingan

STRATEGI VENDOR HP BARU DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN

Persaingan para vendor hp khususnya para vendor pendatang baru seperti Gstar, Nexian, Imo, dan D-one di akhir tahun 2009 ini ternyata tidak main-main. Menghadapi para vendor yang sudah ternama seperti Nokia, Samsung, Motorola dan Sony Ericsson yang sudah lebih dahulu eksis tentunya tidak mudah dan tidak gampang. Nama-nama besar saja yang sudah terlebih dulu terjun dalam pasaran seperti Panasonic,Alcatel, dan Mitshubisi saja tidak bisa menggaet pangsa pasar yang ada, alhasil sampai saat ini vendor-vendor tersebut hilang entah kemana. Tetapi lain ha dengan para vendor baru yang saat ini baru mulai masuk ke pasaran Hp Indonesia mereka seakan-akan mendapat angin segar untuk lebih memasuki lagi pasaran Hp Indonesia, karena mereka berhasil menggaet pangsa pasar yang ada walaupun hanya sebagian kecil dengan stratergi-strategi yang vendor tersebut lakukan. Lalu strategi bagaimanakah yang dilakukan para vendor tersebut??

Mengadakan fitur-fitur yang unik
Walaupun Hp vendor-vendor baru di usung oleh pabrikan asal cina. Tapi itu tidak bisa dipandang sebelah mata saja. Dengan harganya yang murah dan kualitasnya tidak terlalu jauh dengan para vendor yang sudah ternama, ternyata telah membuat para konsumen tertarik untuk memakainya, ditambah lagi dengan keadaan ekonomi yang saat ini mulai sulit. Dengan keadaan tersebut para vendor Cina berhasil mengambil perhatian konsumen Hp di Indonesia. Tidak hanya dengan mengandalkan harga yang murah tersebut, Vendor-vendor Cina ini juga menampilkan fitur-fitur unik yang baru untuk ditawarkan kepada para konsumen seperti Tv Analog dan Dual On Sim Card. Dengan berbekal fitur unik tersebut pabrikan Hp Cina tersebut dapat menarik perhatian pangsa pasar yang ada.

Memanfaatkan Trend yang sedang berkembang
Setelah berhasil mencuri perhatian lewat fitur-fitur unik yang ditawarkan tersebut, para vendor tersebut seperti Nexian, Gstar dan yang lainnya ternyata tidak berhenti sampai di situ aja. Dengan ternd facebook dan Blackberry, para vendor ini mengeluarkan juga Hp yang berbentuk QWERTY. Hal inilah yang membuat para vendor baru makin menarik perhatian para konsumen Hp yang ada di Indonesia

Fitur-fitur unggulan untuk segmen bawah
Fitur GPRS,WAP dan Bluetooth dulu mungkin hanya di dapat di Hp yang kelas menengah saja. Namun sekarang dengan harga Rp. 500ribuan saja kita sudah dapat menikmati fasilitas fitur tersebut. Begitu pula dengan fitur yang lainnya seperti kamera dan MP3. ternyata dengan strategi ini cukup ampuh juga untuk menarik perhatian para konsumen Hp di Imdonesia.

Minggu, 27 Desember 2009

Teknologi Televisi di tahun 2010

Perkembangan Inovasi Model-Model Televisi di Tahun 2010 mendatang.

Pada saat ini begitu banyak model-model televisi yang ditawarkan oleh para produsen-produsen televisi. Cobalah anda sambangi atau kunjungi toko-toko yang menawarkan produk televise, begitu banyak model televise dengan berbagai teknologi. Mulai dari televise bentuk tabung, LCD, sampai yang sepeti saat ini yang lagi trend yaitu televise model plasma.
Banyak pakar yang mengatakan bahwa dunia teknologi khususnya televise tidak akan berhenti berinovasi dan akan lebih menawarkan lagi televise dengan teknologi terbarunya. Berikut adalah mungkin beberapa teknologi televise yang akan ditawarkan pada tahun 2010 mendatang menurut dari beberapa sumber yang saya dapatkan:
1. Televisi dengan cahaya latar LED
Selama ini cahaya latar televisi hanya didominasi oleh CCFL atau panel lampu pijar atau tabung. Namun teknologi ini lebih boros dibandingkan oleh LED karena memakan banyak listrik yang diperlukan. Selain itu kedalaman cahaya LED lebih tinggi dibandingkan oleh CCFL serta LED ini akan lebih ramah lingkungan.
2. Angka Refresh 240 HZ
Televise berdiefinisi tinggi awalnya mempunyai angka refresh 60HZ. Kemudian lahir 120 HZ dan barulah lahir televise yang 240 HZ. Perbedaan antara televise 120 HZ dan 240 HZ sebetulnya tidak seberapa hanya berbeda layar pada saat digunakan bermain game yang mempunyai resolusi dan kecepatan yang cukup tinggi. Seperti contohnya Sony yang meluncurkan produk Bravia XBR9.
3. TV internet
Pada tahun 2009 sebenarkan Sony telah meluncurkan produknya Bravia XBR9 dengan layanan TV internet. Untuk tahun 2010 mungkin akna lebih banyak lagi vendor-vendor Tv yang akan menawarkan Tv internet. Dengan Tv internet tersebut kita akan bisa mengakses data-data yang kita perlukan melalui internet.
4. Resolusi > 2160p
Ini adalah resolusi leboh tinggi dibandingkan 1.080p dan 720p. angka ini bisa menampilkan resolusi 3840 x 2160p. disamping itu, layar kan lebih jernih dalam kualitas gambar yang dihasilkan dan bisa memecah layar menjadi 4 layar yang masing-masing memiliki resolusi 1080p.
5. Makin Tipis
Televisi OLED diperkirakan bisa menggantikan LCD. Pasalnya televise OLED lebih menghemat listrik lagi, lebih tipis dan bahkan bisa digulung.
6. TV Laser
Ini adalah kategori baru dari televise bernama televise proyektor,yang tak membutuhkan layar kaca, melainkan dengan pancaran sinar laser untuk menayangkan gambar. Beberapa produk ini sudah bisa mwnampilkan gambar 3D.
7. 3D
Lahirnya spesifikasi baru dari blue ray disc association akan mendorongmakin luasnya pemakaian 3D pada panel LCD, plasma dan OLED. Memang detail khususnya belum dipastikan tetapi spesifikasi ini membutuhkan kacamata 3D
8. Ramah Lingkungan
Isu ini akan semakin digarao serius oleh para pendesain teknologi televise yaitu membuat dan meluncurkan material televise yang bebas racun seperti merkuri . tujuannya adalah mencapai standar ebergy star 4.0 atau RoHS di Negara-negara eropa.

Jumat, 25 Desember 2009

HP QWERTY

Kehadiran HP QWERTY Murah Kian Merambah di Persaingan Pasar HP Indonesia

Akhir-akhir ini permintaan pasar terhadap HP ber-keypad QWERTY boleh di bilang cukup tinggi. Terbukti,sebagian vendor local masih tetap agresif membanjiri konsumen-konsumen di Indonesia dengan produk HP QWERTYnya, Seperti Vendor HP IMO, NEXIAN dan G-Star . Hal tersebut memperlihatkan optimisme vendor-vendor local kalau trend QWERTY masih mampu menjaring para peminat HP Indonesia.

Seperti di ketahui sebelumnya HP dengan desain QWERTY tergolong dalam produk high end yang rata-rata harga mencapai lebih dari Rp. 3 – 4 juta rupiah keatas. Namun seiring dengan perkembangan dunia Handphone vendor-vendor local mulai banyak memberikan alternarif-alternatif pilihan dengan model-model hp yang harganya lebih terjangkau lagi untuk para konsumennya.

Pada saat ini umumnya, HP QWERTY keluaran para vendor local memancing pasar dengan fitur-fitur yang khas dari vendor lokal tersebut seperti diantaranya pemakaian dual sim card, TV analog dan sampai yang lagi trend pada saat ini yaitu situs jejaring social. Dengan keunggulan-keunggulan atau fitur-fitur yang dibilang hampir sama dengan Hp yang harganya High end, vendor local yang mengusung HP QWERTY diyakini bisa meraih pangsa pasar HP di Indonesia.

Tidak hanya itu, kehadiran HP QWERTY di pasaran HP di Indonesia ternyata juga berdampak kepada vendor Handphone yang sudah lama beredar di pasaran Indonesia seperti halnya Sony Ericsson, Nokia, dan yang lainnya. Dampak dari munculnya Handphone QWERTY tersebut antara lainnya seperti penurunan-penurunan harga pada vendor yang telah lama berada di Indonesia tersebut.

Sabtu, 21 November 2009

Kuisioner Tugas Metode Riset

Tentang Anda
Nama :
Pekerjaan :

Petunjuk pengisian…!
1.Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan pendapat anda ) pada kotak yang telah tersedia.dengan cara memberi silang (X)
2.Keterangan :

STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
CS = Cukup Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju

Apakah atribut-atribut di bawah ini mempengaruhi Anda dalam memilih Kartu IM3 sebagai pilihan provider seluler anda?











kuisioner


Daftar PertanyaanSangat SetujuSetujuCukup SetujuTidak SetujuSangat Tidak Setuju
Operator mudah dihubungi setiap saat
Operator sopan dan ramah dalam melayani pelanggan
Operator memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti
Penanganan keluhan pelanggan sangat baik,cepat dan tepat
Kualitas suara disegala cuaca,di dalam dan di luar ruangan serta di dalam dan di luar kota sangat baik
Sinyal yang diterima handphone baik
Tarif telepon dan sms murah
Harga Isi ulang pulsa murah
Akses internet cepat

Jumat, 20 November 2009

Tugas Metode Riset ke - 5

Kerangka Proposal Metode Riset (Data Primer)

Analisis Faktor - Faktor apa saja yang Mempengaruhi Minat Konsumen dalam Melakukan Pemilihan Provider Seluler (IM3) disekitar kampus kelapa dua.


Tema Penelitian :
Faktor - Faktor apa saja yang Mempengaruhi Minat Konsumen dalam Melakukan Pemilihan Provider Seluler (IM3) disekitar kampus kelapa dua.

Masalah Penelitian :
Apa saja yang menjadi faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pemilihan provider seluler?

Tujuan penelitian :
Tujuan dari penelitian ini adalh untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dalm pemilihan provider seluler khususnya produk IM3. Serta untuk meningkatkan kembali penjualan produk provider tersebut (IM3)).

Metodologi Penelitian :
Data yang diambil adalah data primer yang berasal dari kuisioner yang disebar kepada para responden. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa fakultas ekonomi Universitas Gunadarma yang mendapat jadwal kuliah di kampus E kelapa dua. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 responden, yaitu para responden yang menggunakan provider seluler IM3. Dalam pengolahan data menggunakan penelitian ini menggunakan Alat analisis SPSS.

Tugas Metode Riset ke - 4

Kerangka Proposal Penelitian Ilmiah (Data Sekunder)

Pengaruh Pengembangan Sistem Informasi Penjualan sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pemasaran ( studi kasus di PT. Gudang Garam, Tbk)


Tema :
Pengembangan Sistem Informasi Penjualan sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pemasaran ( studi kasus di PT. Gudang Garam, Tbk)

Masalah :
Masalah yang terjadi adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan pemasaran sehingga sumber daya manusia yang bertugas melakukannya tidak dapat melakukan penelitian secara lebih cepat dan inovatif untuk membantu pengambilan keputusan. Apakah penggunaan sistem informasi penjualan dapat membantu dalam pengambilan keputusan pemasaran perusahaan?

Tujuan :
Untuk memnbangun sistem informasi penjualan yang terkomputerisasi guna untuk membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan pemasaran.

Metodelogi :
Penelitian ini menggunakan 3 metode. Pertama, mendeskripsikan sistem yang saat ini digunakan. Kedua, menganalisis system kerja yang dimaksud dalam menghasilkan informasi penjualan. Ketiga, berdasrkan pada analsis langkah kedua, mengembangkan system informasi penjualan yang baru yang terkomputerisasi. Selain itu digunakan pula metode komparasi untuk membandingkan kinerja sistem yang lama dengan sistem yang baru.

Sabtu, 14 November 2009

Tugas Metode Riset Ke-2

Nama: Wahyu Setiyono
Kelas: 3 Ea 01
NPM: 11207150

ANALISIS PERILAKU DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN RESTORAN
MELALUI STIMULUS 50% DISCOUNT DI SURABAYA

Karya: Hatane Semuel
Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra - Surabaya
Email: samy@petra.ac.id
Annette Veronica Kosasih, Hellen Novia
Praktisi Bisnis dan Alumni Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra - Surabaya

Masalah Penelitian :
Apakah ada pengaruh positif signifikan dari diberikanya stimulus discount 50% terhadap prilaku pengambilan keputusan pembelian konsumen?

Latarbelakang Penelitian :
Begitu banyaknya usaha ritel besar maupun kecil yang tumbuh secara cepat. Hal ini menjadikan bisnis didunia ritel menjadi semakin ketat. Jika sudah begini maka perusahaan harus mampu membuat strategi pemasaran atau penjualan perusahaan. Slah stu strategi penjualan yang sering digunakan oleh beberapa ritel restoran adalah dengan srategi “50% discount” . strategi ini biasanya dilakukan sebagi bentuk kerjasama dengan bank tertentu, khususnya pada bagian produk kartu kredit sebagai promosi restoran dan bank yang menjual kartu kredit.

Tujuan penelitian :
Bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian.

Metode penelitian :
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitaif kausal dimana variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor-faktor perilaku konsumen yang terdiri dari (1) variabel sosial, (2) variabel psikologikal, (3) varaibel personal, dan (4) variabel culture, sedangkan variabel terikat adalah keputusan pembelian. Obyek penelitian adalah restoran yang mengadakan program “50% discount”. Populasi dalam penelitian ini mencakup semua konsumen restoran yang berdomisili di Surabaya. Sampel yang dipilih melalui dua tingkat (two stage). Pada tingkat pertama memilih restoran yang menjalankan program 50% discount secara random dan tingkat kedua memilih responden secara tidak random (non probability), yaitu didasarkan pada judgmental sampling (sesuai dengan kemudahan mendapatkannya). Solimun (2005, p.57) menyatakan bahwa besar sampel yang disarankan untuk penggunaan analisis SEM, adalah minimum 100 sampel. Untuk itu dalam penelitian ini dipilih sampel sebanyak 100 konsumen yang tersebar pada restoran terpilih. Karena Penelitian ini bertujuan menguji dan menganalisis hubungan kausal antara variabel independen dan dependen, sekaligus memeriksa validitas dan reliabilitas instrumen penelitian secara keseluruhan. Oleh karena itu digunakan teknik analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan paket program AMOS (Analysis of Moment Structure) versi 4.0.

Hipotesis Penelitian:
- H1 : Faktor sosial berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
- H2 : Faktor personal berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
- H3 : Faktor psikologikal berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
- H4 : Faktor kultural berpengaruh positif terhadap

Hasil penelitian :
Hasil Penelitian yang telah didapatkan setelah penganalisisan sebagai berikut:
- Terdapat dampak stimulus program “50% discount” terhadap variabel perilaku pembelian psikologikal dan sosial terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini ditunjukan dengan adanya pengaruh positif signifikan antara variabel psikologikal dan social terhadap variabel keputusan pembelian, sehingga hipĆ³tesis H1 dan H3 dapat terbukti dalam penelitian ini.
- Tidak ada dampak program “50% discount” terhadap Variabel culture dan personal terhadap keputusan pembelian konsumen..Artinya hipĆ³tesis H2 dan H4 tidak dapat dibuktikan melalui data sampel penelitian .

tugas ke2 perilaku konsumen

Perilaku Konsumen terhadap Segmentasi Pasar Khususnya Pada Produk “Susu”

Sebelum membahas perilaku konsumen terhadap segmentasi pasar yaitu pada produk susu. Ada baiknya kita mengetahui dulu apa itu arti dari segmentasi pasar itu sendiri. Segmentasi pasar adalah pembagian pasar kedalam kelompok-kelompok yang homogen. Di dalam segmentasi pasar ini terdapat dasar-dasar segmentasi pasar yang meliputi aspek-aspek yang lebih mendetail lagi.
Segmentasi pasar khususnya pada produk susu biasanya berdasarkan pada aspek demografis dan aspek psikologis. Pada aspek demografis ini untuk produk susu terdapat bagian-bagiannya seperti: umur, jenis kelamin, dan pendapatan. Sedangkan pada aspek psikologis khususnya dari segi motivasinya. Perilaku konsemen biasanya menggunakan segmentasi pasar untuk mengambil keputusan dalam membeli produk susu tersebut. Serta dalam membeli produk susu biasanya konsumen menggolongkan susu dengan kebutuhan dalam segi pemakaian susu tersebut.
Pertama konsumen atau dalam hal ini masyarakat membeli produk susu berdasarkan pada golongan umur atau usia. Misalnya susu untuk bayi atau balita segmentasi pasarnya biasanya pada umur 1-5 tahun, susu untuk anak-anak biasanya segmentasi pasarnya pada usia 6-12 tahun, susu untuk remaja segmentasi pasarnya pada usia 12-17 tahun, susu untuk dewasa segmentasi pasarnya usia 17-30 tahun, susu untuk orang tua segmentasi pasarnya usia > 30 tahun.
Kedua, konsumen biasanya mensegmentasikan susu menurut jenis kelamin missal susu untuk laki-laki biasanya lebih memilih susu yang berkalori lebih tinggi dan segmentasi pada wanita biasanya memilih produk susu yang mempunyai kandungan lemak yang rendah.
Ketiga, konsumen biasanya mensegmentasikan susu berdasarkan pada pendapatan mereka misal untuk masyarakat yang mempunyai penghasilan yang cukup tinggi pasti lah mereka memilih susu yang mempunyai barand atau merk yang cukup ternama di bandingkan dengan masyarakat yang mempunyai penghasilan pas-pasan.
Selain itu, dalam mengambil keputusan dalam membeli produk khususnya susu juga didasari dari segi segmentasi psikologis seperti salah satunya motivasi. Konsumen biasanya membeli susu pastilah mempunyai motivasi untuk apakah susu tersebut dibeli seperti yang paling umum biasanya konsumen membeli susu untuk memenuhi kebutuhan kalsium dalam tubuh. Demikianlah, paparan dari saya mengenai perilaku konsumen terhadap segmentasi pasa khususnya pada produk susu.

Jumat, 13 November 2009

Tugas Perilaku Konsumen Ke-1

Perilaku konsumen saat Menjelang Hari Raya Idul Fitri

Pengamatan di sebuah Pasar Tradisional
( Pasar GangHober)
Jakarta Pusat



Berdasarkan pada pengamatan yang saya lakukan ketika saya sedang mengunjungi sebuah pasar tradisional pada saat-saat menjelang Hari Raya Idul fitri. Dimana pada H-3 menjelang lebaran ini sebagian besar masyarakat dalam hal ini konsumen, kebanyakan dari konsumen pergi ke pasar tradisional tersebut menghampiri toko-toko barang sembako untuk membeli kebutuhan-kebutuhan pokok seperti kebutuhan sembako, mungkin kebutuhan tersebut dibeli untuk memenuhi kebutuhan mereka saat menghadapi hari raya nanti. Tetapi tidak sedikit juga konsumen yang menghampiri para penjual lainnya seperti penjual ayam potong dan daging.
Walaupun pada saat ini harga-harga dipasaran mengalami kenaikan yang cukup signifikan, para konsumen ini tidak lantas mengurangi pembelian yang besar-besaran tetapi malah sebaliknya para konsumen banyak yang membeli barang secara banyak atau besar-besaran memenuhi kebutuhan mereka dan menghadapi masa lebaran ini. Kenaikan harga ini mungkin di sebabkan oleh sedikitnya para penjual dan toko-toko yang buka pada saat menjelang lebaran ini.
sedikitnya para penjual dan Pernyataan saya yang telah saya jelaskan diatas diperkuat lagi dengan pernyataan dari pengunjung pasar ketika saya tanyai. Mereka menjelaskan kepada saya walaupun harga-harga di pasar sedang mengalami kenaikan, mereka mau tidak mau harus membeli kebutuhan yang akan mereka perlukan untuk menghadapi Hari Raya Idul Fitri ini.
Dari apa yang telah saya amati di atas dapat saya simpulkan pada saat menjelang lebaran ini permintaan pasar meningkat seiring dengan daya beli konsumen yang meningkat pula. bila dilihat dari segi para penjual di pasar tradisional tersebut, para penjual mengalami peningkat pendapatan penjualan pada saat menjelang hari raya Idul Fitri. onal tersebut, para penjual mengalami peningkataan pasar meningkat seiring dengan

Karya : Wahyu Setiyono
NPM : 11207150

Tugas Metode riset ke-3

Nama : Wahyu Setiyono
Kelas : 3 EA 01
NPM : 11207150

Tugas Individu: Analisis Jurnal
Karya Ignasius Bayu Purnomo dan Toto Sugiharto
PT. Elex media Komputindo dan FE Univ. Gunadarma

Tema : Pengembangan system informasi penjualan sebagai alat penunjang keputusan pemasaran (studi kasus di PT.X)

Identifikasi Masalah
Masalah yang terjadi adalah lamanya waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan pemasaran dan pengolahan data pemasaran sehingga sumber daya manusia yang bertugas melakukannya tidak dapat melakukan penelitian secara lebih cepat dan inovatif untuk membantu pengambilan keputusan. Apakah penggunaan system informasi penjualan dapat membantu dalam pengambilan keputusan pemasaran perusahaan?

Latarbelakang Masalah
Beberapa orang mengira hanya organisasi berskala besar saja yang tejun dalam ekonomi yang telah berkembang yang menggunakan pemasaran. Hal tersebut sebenarnya kurang tepat, karena keberhasilan yang baik dalam berorgansasi banyak ditentukan oleh aspek pengambilan keputusan pemasaran. Seperti halnya PT. X yang merupakan salah satu perusahaan penerbitan di Jakarta yang cukup besar untuk menunjang kelangsungan perusahaan mempergunakan system informasi penjualan dalam hal jaringan distribusi maupun dalam kualitas produk agar tidak tersaingi oleh perusahaan-perusahaan lainnya.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan latarbelakang permasalahan yang dihadapi oleh PT. X dalam pengolahan data penjualan, penelitian ini bertujuan untuk membangun suatu system informasi penjualan yang terkomputerisasi yang berguna untuk mengolah data data penjualan menjadi informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentinagn di dalam PT. X.

Hasil Penelitian
Dari serangkaian yang telah dilakukan dalam penelitian, dapat diambil sebuah hasil penelitian yaitu penggunaan dari system informasi penjualan dapat meningkatkan kineja perusahan dalam hal jaringan distribusi dan dalam kualitas produk. Serta penggunaan system informasi penjualan dapat menunjang perusahaan dalam hal pengambilan keputusan pemasaran.


Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2001 sampai dengan Maret 2002, dengan menggunakan sumber data sekunder yaitu data yang ada dalam perusahaan PT. X pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2001. Jenis data yang yang digunakan yaitu data kuantitatif dan kualitatif perusahaan PT. X, variabel yang digunakan adalah variable independen dan dependen. Populasi data ini berasal dari PT. X yang bergerak pada bidang penerbitan buku. Serta penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan system yang secara garis besar terdiri dari 3 tahap. Pertama , mendeskripsikan system yang saat ini dipergunakan. Kedua, menganalisis kenirja system dimaksud dalam menghasilkan informasi penjualan. Ketiga, berdasarkan pada analisis langkah kedua, mengembangkan system informasi penjualan baru yang terkomputerisasi. Disamping itu, digunakan pula metode komparasi dengan tujuan untuk membandingkan kinerja system manual yang lama dengan system baru yang terkomputerisasi.

Jumat, 16 Oktober 2009









Portofolio Nilai Saya


PertemuanJudulTugas IndividuTugas Kelompok
Minggu ke-1Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi8590
Minggu ke-2Perilaku dan Keputusan Pembeliaan Konsumen Restoran melalui Stimulus 50% discount di Surabaya8075
Minggu ke-3 Pengembangan Sistem Informasi Penjualan sebagai alat pengambil Keputusan Pemasaran (studi Kasus pada PT X)80
Minggu ke-4Pengaruh Pengembangan Sistem Informasi Penjualan sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pemasaran ( studi kasus di PT. Gudang Garam, Tbk)100
Minggu ke-5Analisis Faktor - Faktor apa saja yang Mempengaruhi Minat Konsumen dalam Melakukan Pemilihan Provider Seluler (IM3) disekitar kampus kelapa dua.85
Minggu ke-6

Selasa, 06 Oktober 2009

Tugas Kelompok Metode Riset Minggu ke-1

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi

Karya: Rini Handayani
Staff Pengajar STIE Ata Bhakti Surakarta

Sistem informasi(SI) pada dasarnya didefinisikan sebagai suatu rangkaian atau jaringan yang mengikat informasi baik data yang diolah atau informasi dalam bentuk apapun yang kegunaannya sangat penting bagi banyak orang di segala bidang, contohnya pada perusahaan yang dalam aktivitas perusahannya menggunakan SI. Karena kelangsungan hidup suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk bersaing di pasar.
Kemampuan bersaing tersebut memerlukan strategi atau langkah-langkah yang dapat memanfaatkan semua kekuatan dan segala peluang yang ada di pasar, serta menutupi kelemahan yang ada dan mengurangi hambatan strategi dalam dinamika bisnis. Itu semua dapat dilakukan apabila manajemen suatu perusahaan mampu mengambil keputusan yang didasarkan pada informasi yang berkualitas. Informasi yang berkualitas itu akan terbentuk dari adanya sistem infomasi (SI) yang dirancang dengan baik.
Menurut salah satu pakar yaitu Rockart (1988) teknologi informasi mempunyai peran yang sangat penting untuk menjadi senjata yang strategis dalam memperoleh keunggulan bersaing. Penggunaan SI diadakan untuk menunjang aktifitas perusahaan di smua tingkatan, oleh karena itu penggunaan SI harus diterima oleh setiap karyawan guna untuk mengahasilkan produktivitas yang besar dan berkualitas.
Dalam menunjang jalannya hal tersebut pada SI dapat digunakan dua teori yang sangat penting yaitu Theory ogf Resoned Action (TRA), suatu teori yang behubungan dengan sikap perilaku individu dalam melaksanakan kegiatan. Yang kedua Technology Acceptance Model (TAM) yang juga merupakan pengembangan dari teori TRA yang dilihat dari sisi psikologis pengguna SI itu sendiri. Penggunaan SI yang baik pada perusahaan akan memberikan dampak yang positif pada ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan pada faktor sosial.
Pada ekspektasi kerja penggunaan SI diyakini individu bawa menggunakan SI akan membantu dalam meningkatkan kinerjanya sesuai konsep yang menggambarkan manfaat sistem bagi pemakainya yang berkaitan dengan perceived usefulness. Pada ekspektasi usaha penggunaan SI akan dapat mengurangi upaya ( tenaga dan waktu) individu dalam melakukan pekerjaannya. Ada tiga konstruk yang membentuk konsep ini adalah perceived ease of use,ease of use da kompleksitas. Serta yang terakhir yaitu faktor sosial dimana pada tingkat ini seorang individu menganggap bahwa orang lain meyakini dirinya bahwa dirinya harus menggunakan sistem baru. Faktor sosial ini sebagai determinan langsung dari minat pemanfaatan SI adalah direperentasikan oleh konstruk-konsruk yang terakit, yaitu norma subjektif, faktor sosial dan image.



Desain penelitian ini adalah survey, yaitu suatu penelitian yang bertujuan mengetahui pengaruh ekspektasi kerja, ekspektasi usaha , dan faktor sosial terhadap minat terhadap penggunaan sistem informasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lima variabel independen yaitu ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, faktor sosial, minat pemanfaatan SI , kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan SI dan dua variabel dependen yaitu penggunaan SI dan minat pemanfaatan SI. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yaitu data penelitian bukan angka dan sifatnya tidak dapat dihitung. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang berasal langsung dari objek penelitian, yaitu berupa kuisioner yang diberikan secara langsung kepada responden. Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah regresi berganda (multiple regresion) dengan bantuan program SPSS 11.5.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI artinya responden yakin dengan menggunakan system akan membantu dalam meningkatakan kinerjanya. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh David et al., (1989); Campeau dan Higgins (1995). Variabel Ekspektasi usaha berpengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI, berarti responden akan memanfaatkan SI apabila mereka merasa bahwa SI tersebut mudah dan tidak memerlukan upaya (tenaga dan waktu) yang banyak dalam pengoprasiannya. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh David et al ., (1989); adam (1992); iqbaria (1997); venkatesh et al (2003) yang menyatakan bahwa pemanfaatan SI mudah dan tidak memerlukan upaya yang keras meningkatkan motivasi pemakai untuk menggunakan SI dalam menyelesaikan pekerjaan. Faktor sosial mempunyai pengaruh positif namun pengaruh tersebut tidak begitu signifikan terhadap pemanfaatan SI, diman apemanfaatan SI tidak akan meningkatkan status mereka. Hasil tersebut tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh venkatesh dan moris (2000). Kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan SI. Minat pemanfaatan SI berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap penguasaan SI, artinya bukti menunjukan bahwa responden kurang mampunyai niat atau minat untuk memanfaatkan system yang ada dalam perusahaan maka penggunaan system tidak akan mencapai hasil yang maksimal. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh venkatesh et al., (2003)
Dari hasil penelitian tersebut diharapan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan yang mengembangkan SI.



Rangkuman ini dibuat oleh :
Aditya Setiawan (11207476)
Wahyu Setiono (11207150)
Yogi Sudraji (11207197)

Tugas Individu Metode Riset ke-1

Nama : Wahyu Setiyono
Kelas : 3ea01
Npm : 11207150
Tugas Individu: Analisa Jurnal

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi

Karya: Rini Handayani
Staff Pengajar STIE Ata Bhakti Surakarta



Tugas Individu: Analisa Jurnal


Tema : Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi (SI) terhadap Ekspektasi Kinerja,Ekspektasi Usaha dan Faktor Sosial.

Perumusan Masalah
Apakah terdapat pengaruh positif signifikan ekspektasi kinerja,ekspektasi usaha dan faktor sosial terhadap minat pemanfaatan SI. Serta apakah terdapat pengaruh positif signifikan terhadap kondisi yang memfasilitasi pemakai dan minat penggunaan SI.

Tujuan
Penelitiaan Ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris untuk menguji variabel ekspektasi kinerja,ekspektasi usaha,dan faktor sosial terhadap minat pemanfaatan SI. Serta untuk menemukan bukti empiris untuk menguji variabel kondisi yang memfasilitasi pemakai dan minat pemanfaatan penggunaan SI.

Metodelogi
Pada penelitian ini menggunakan sistem survey untuk mengetahui pengaruh ekspektasi kinerja,ekspektasi usaha, dan faktor sosial. Terdapat lima variabel independen yang digunakan yaitu ekspektasi kinerja,ekspektasi usaha,faktor sosial,minat pemanfaatan SI dan kondisi yang memfasilitasi penggunaan SI. Serta terdapat dua variabel dependen yaitu penggunaan SI dan minat pemanfaatan SI. Jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif dan sumber data yang digunakan yaitu data primer,data yang langsung dari objek penelitian. Populasi berasal dari indutri manufaktur yang terdafta di BEJ.

Hasil
Berdasarkan bukti empiris dapat disimpulkan bahwa:
1. Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI artinya responden yakin bahwa penggunaan SI dapat meningkatkan dan membantu kinerjanya.
2. Ekspektasi usaha mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI artinya responden merasa bahwa menggunakan SI akan membuatnya mudah dan tidak memerlukan upaya (tenaga dan waktu) yang banyak dalam mengoperasikannya.
3. faktor sosial berpengaruhi positif tetapi pengaruh tersebut tidak signifikan terhadap minat pemanfaatan SI. Karena reponden beranggapan bahwa penggunaan dan pemanfaatan SI tidak akan meningkatkan status mereka.